alwaysharetutorial.com – Di Jamaika, sebuah museum Bob Marley dibangun pada 1982 lalu, dan sudah jadi objek wisata bagi pecinta musik reggae. Pekan lalu, tubuh seorang pria tunawisma tua ditemukan di sebuah kotak kardus dibuang di belakang restoran cepat saji di pusat kota Kingston, Jamaika.
Petugas forensik tidak dapat segera mengidentifikasi orang yang tidak memiliki tanda identifikasi pada dirinya.
Satu-satunya barang yang ditemukan milik laki-laki tua itu adalah foto pudar dari Gedung Parlemen di London, kaleng penyok mengandung sejumlah kecil ganja dan gitar tua yang sudah lusuh.
Petugas tidak mengabaikan mayat itu begitu saja, otoritas melanjutkan penyelidikan ke Jamaica’s National DNA Database.


Ketika hasil keluar dari laboratorium, petugas tidak bisa percaya dengan apa yang ia lihat.
“Saya pikir itu lelucon,” ujar Kepala Forensik, Jacob Chambers, kepada 8 News.
“Rekan saya berlari ke kantor saya melambaikan secarik kertas di udara. ‘Kau tidak akan percaya ini ‘, teriaknya. Saya mengatakan kepadanya untuk tenang dan menjelaskan ada apa ini. Ketika dia mengatakan kepada saya, saya tidak bisa percaya,” ujarnya lagi.
Hasil tes DNA menunjukkan bahwa orang tua gelandangan yang ditemukan petugas di belakang restoran cepat saji itu tak lain dari reggae superstar Bob Marley.
“Aku menatap hasil tes DNA itu dengan mata lebar,” Chamber mengakui.
“Rahang saya jatuh ke lantai. Ini harusnya sebuah kekeliruan. Selama ini dianggap Bob Marley telah meninggal karena kanker pada tahun 1981 saat ia berjalan kembali ke Jamaika dengan pesawat dari Jerman. Tapi jika itu terjadi, mengapa tubuh tuanya berbaring di lempengan di sebuah kamar mayat Jamaika pusat kota?” ujarnya dengan heran.
Chambers pun berpendapat: “Aku menyimpulkan kalau seseorang sedang memberi lelucon dan mengatakan kepada asistenku untuk melabeli tubuh itu dengan ‘orang tak dikenal.’ Ini berarti ia bisa dikremasi oleh petugas dan kematian diajukan sebagai seorang laki-laki usia 60-an akhir hingga 70-an awal, tanpa nama. Kemudian hal-hal menjadi aneh.”
Sore itu, kantor koroner ramai dikunjungi oleh orang-orang di kacamata hitam.
Mereka mengenakan jas gelap dan menyebut diri mereka ‘pejabat pemerintah’.
Mereka mengkonfirmasi bahwa tubuh itu memang legenda reggae, dan bahwa kematian Bob Marley telah dipalsukan pada tahun 1981 atas permintaan dari bintang yang sudah bosan semua dengan perhatian yang ia dapatkan.
Sebelumnya, Bob Marley pada 1981 tiba-tiba terjatuh saat sedang berjalan kembali ke Jamaika dari pesawat Jerman. Ia menyatakan menderita kanker, dan pada akhirnya dikabarkan meninggal dunia.
Bob Marley ternyata tak benar-benar meninggal. Ia meminta bantuan beberapa orang di pemerintahan Jamaika untuk memalsukan kematiannya di tahun 1981 tersebut. Menurut narasumber yang akhirnya muncul usai kematian sebenarnya Bob Marley di pekan lalu, sang bintang lelah dengan popularitas.
Pihak pemerintah Jamaika yang membantunya mendapat imbalan besar hasil royalty album Bob Marley yang laku keras di pasaran, Exodus.
Setelah itu Bob pun menghilang, dan semua orang percaya ia telah meninggal.
Sampai akhirnya jasad tunawisma tua berusia sekitar 60-an akhir atau 70-an tahun ditemukan dan rahasia besar itu pun terbongkar.
Pihak pemerintah yang menutupi masalah Bob marley itu mendatangi kantor forensik dengan diam-diam usai berita tersebar. Mereka mengambil jasad pria tua tersebut dan membawanya pergi bersama dokumen DNA dan kematiannya.
Chamber dan seluruh petugas diminta untuk diam dan tak membocorkannya ke media. Namun Chamber tak bisa diam terus menutupi kenyataan miris tersebut.
“Saya memutuskan saya tidak bisa tinggal diam tentang hal ini, meskipun tidak memiliki bukti karena pemerintah mengambil semua itu ke sebuah lokasi rahasia di suatu tempat,” ungkapnya.

SUMBER

0 comments:

Post a Comment

 
Top